Saya tidak ingat persis firman Tuhan yang dibaca setelah doa pagi selain Mazmur yang memang ditujukan untuk memuji Sang Pencipta atau judul lagu-lagu rohani yang kerap diperdengarkan oleh kelompok paduan suara atau band gereja dengan irama yang menggebu-gebu. Sebuah rasa syukur atas apa yang telah dilewati setelah sekian lama mencecap rasa pahit atau kegagalan dalam aspek yang diinginkan. Meskipun kegagalan adalah sebagian dari kehidupan untuk berkembang, pada dasarnya setiap manusia memiliki titik terendah yang tidak bisa disentuh bahkan ditarik oleh siapapun untuk bangkit, terkecuali dirinya sendiri.
Akhir-akhir ini (kurang lebih sejak awal bulan) saya merasakan bahagia yang berbeda dari sebelumnya. Mungkin saya pernah mengalami sebelumnya, namun tergilas oleh kenangan pahit yang mendominasi hingga tidak mampu merasakan apapun kecuali kehidupan yang datar dan lara. Senyum yang tergurat hampir setiap pagi hingga malam dan menutup mata untuk beristirahat. Rasa bahagia yang membuat hati hangat dan berdebar-debar hampir dirasakan setiap menit dengan penyebab yang tidak jelas pada awalnya. Saya pikir ada yang tidak beres dengan kinerja otak sebab pernah terbentur tumpukan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan KUHP hingga ngilu yang nyaris membuat saya pingsan. Namun itu kejadian empat tahun lalu saat saya berkutat dengan thesis di perpustakaan kampus. Apakah efeknya terbawa sampai sekarang?
Saya nyari gila, namun saya menikmatinya
Rupanya saya merasakan apa itu jatuh cinta, lagi.
Sebuah kenikmatan tiada tara yang membuat saya kerap menangis saat membaca Mazmur dengan mengingat betapa kasih Tuhan tiada batas. Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik di waktu yang tepat. Rekan kantor saya akan mendapati mata basah sebelum persidangan dan saya akan memberikan alasan kelilipan atau iritasi (mengingat saya memiliki silinder mata).
Dan saya bertemu dengan kebahagiaan itu ketika saya sudah siap.
Saya percaya bahwa rasa syukur terbentuk oleh rasa terima kasih atas setiap cobaan dengan menerima itu semua sebagai salah satu bagian dari hidup, sebab ada proses dan makna yang tengah terbentuk dari rasa syukur itu sendiri.
Jakarta, 2021