TERUNTUK TANYA PURNAMA DANUMAYA

SELAMAT ULANG TAHUN, TANYA

Dua puluh satu Februari tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh empat. Pada saat itu, cuaca sedang tidak bersahabat dengan jatuhnya rinai hujan yang membasahi bumi pertiwi sepanjang bulan Februari. Ada yang bilang itu salah satu rezeki yang tak terkira dari Tuhan, namun rupanya Ia memberikan berkat lebih pada sebuah keluarga kecil yang selalu digaduhkan dengan dua anak laki-lakinya yang setiap hari berebut mainan.

PRATAMA DAN LINDU. Dua anak laki-laki dengan celotehannya tengah menanti kedatangan sang adik baru dengan harap-harap cemas. Tidak ada keributan yang biasa mereka perdebatkan hingga membuat Ibu mengomel. Keduanya termangu di depan pintu teras sambil menghitungi berapa kali burung bercicit usai hujan mengguyur Yogyakarta sejak pagi.

“Kira-kira, adik kita bakal laki-laki atau perempuan ya, Mas?”

“Cowok aja lah, mengko ben iso di ajak bal-balan. Tapi kalau cewek ya nggak masalah. Seng penting sehat.”

“Kata Ibu, kalau cewek namanya Tanya. Kalau cowok ... nggak tahu deh, Mas. Tapi aku mau manggilnya Dek Tanya dulu!”

Lindu mengambil kertas kosong milik Ibu di atas meja dengan pena yang sudah dibuka penutupnya. Dengan segala kemampuannya, kini ia menorehkan huruf demi huruf tanpa sepengetahuan Mas Tama.

Bahkan aku tetap tegar tanpa diminta, meski ranting dan daun-daun kering meninggalkan batang dengan nelangsa mati terkapar di atas akar-akar, dan ruhnya memeluk kuat membantuku tumbuh kian besar aku bernyawa panjang daun dan bunga berlomba memberiku warna

Ada yang bilang jika di hari peringatan kelahiran, akan ada hal menakjubkan yang tidak pernah kita duga. Mungkin saat ini kita belum pernah saling bertatap muka, namun ikatan batin kita sangat kuat

Terima kasih sudah hadir dan lahir di dunia ini, Dek Tanya. Mas Lindu dan Mas Tama sayang sama Dedek. Sangat sayang. Semoga Tuhan selalu melindungi Dedek kapanpun dimanapun, dimudahkan setiap jalannya, dijauhkan dari hal-hal yang membuat hati duka, ditambahkan bahagia serta gembiranya, Tumbuhlah seperti pohon yang menjulang tinggi ke angkasa, Meskipun diterpa angin, kamu akan tetap tegar dan membahana

SALAM SAYANG

Kakak keduamu, LINDU AJI GASENDRA